Oleh Nooviyanti U
Cinta membawaku...
Cinta membawaku kembali di sini
------
Kata-kata dari sebuh lagu itu kusenandungkan dalam hati ketika ku menjejakkan langkah kaki ini di sebuah tempat yang selalu kurindukan. Letaknya memang cukup jauh dari rumahku. Butuh waktu paling tidak satu setengah sampai dua jam untuk sampai di sini.
Subhanallah... rasanya rindu sekali.
***
Bermula dari undangan yang kudapat dari adik kelas tentang pertemuan alumni di dekat masjid kampus. Hmm, undangannya sudah lama datang, tapi justru itu, aku malah jadi lupa. Yah, pagi itu, aku membuka SMS yang telat masuk. ”Kak, ditunggu ya” Aku pun baru sadar, oh ya ada pertemuan itu, duuuh, aku lupa memperbarui kalender dindingku, pantas saja terlewat.
Ketika menerima SMS itu aku sedang berada di sebuah toko buku yang bersebelahan dengan kantor tempat aku mengambil pekerjaan. Akhirnya, aku coba meng-SMS dan menelepon. Rupanya masih ada pertemuan lanjutan yang bisa kuhadiri.
”Insya Allah, paling lama 1 jam aku sampai sana” ujarku mantap. Rasa bersalah juga membiarkan Hp penuh dengan pesan dan tak menghapusnya.
Bus dan mobil berlalu lalang di hadapanku, tapi tak satu jua bus jurusan tujuanku lewat. Pokoknya, lima belas menit lagi, kalau ga ada, aku pilih lewat pasar minggu atau pulang. Tak lupa aku SMS adik kelasku, kalau memang kelamaan, tak perlu menunggu aku dan aku minta dia mentransfer apa isi pertemuan hari itu. Ahamdulillah, bus itu datang.
Akhirnya, kupijakkan kaki ini lagi di sebuah kota yang memberi warna dalam hidupku. Tempat yang menjadi saksi banyak kisah yang menjadi momentum perubahanku.
Aku susuri jalan yang tampak ramai, berbeda sekali dengan keadaan di tahun pertama aku kuliah, 8 tahun lalu. Aku masuki gang Kapuk. Di sini aku pernah ngekos. Kosanku yang kedua. Aku hanya bertahan sebentar. Padahal aku sudah bayar kos 2 bulan. Di sini nyaman, enak, makan dua kali sehari disediakan, pakaian dicucikan dan fasilitas lengkap. Tapi, justru itu, aku merasa bersalah telah menghamburkan uangku untuk kos yang bagi keluarga kami sangat eksklusif ini. Belum lagi, jumlah penghuninya yang banyak. Ada dua kubu. Anak atas dan anak bawah. Fiyuh... aku tak merasa menyesal ke luar dari sana.
Belok ke kanan dan bertemu sebuah stasiun yang selalu ramai. Aku kembali teringat memori masa lalu. Di tempat ini seorang sahabat mengabarkan kalau aku dicalonkan menjadi ketua Musola Putri Jurusan ketika menginjak semester 3. Saat itu aku masih "bau kencur" dalam dunia dakwah kampus. Apa harapan mereka terhadap aku yang masih banyak kekurangan ini. Hingga akhirnya memilih sebuah jalan indah untk menuai kisah baru. Mungkin jalan yang belum pernah aku pikirkan ketika beranjak dewasa.
Aku langkahkan kaki, menyebrangi rel kereta sambil melihat kanan dan kiri. Terus berjalan hingga kulewati danau yang luas. Ada banyak orang yang bersantai di sana. orang-orang sekitar kampus yang sedang berpiknik, sekelompok mahasiswa, hingga orang-orang yang memancing ikan di pojokan.
Aku SMS adik kelasku dan menanyakan lokasi tempat pertemuan kami. ”Selasar kiri” tempat yang sering dipakai ketika ada pertemuan-pertemuan di masa kuliah dulu. Aku dapati wajah-wajah adik-adik kelasku di sana. Menyambutku dengan senyuman dan sapa. Alhamdulillah, entah kenapa rasanya aku memang sangat merindukan mereka. Wajah-wajah muda, penuh semangat. Seperti wajahku di kala aku masih kuliah dulu...
Aaah, andai aku bisa melihat masa lalu. Ingin rasanya kurasakan lagi masa-masa itu. Masa yang tak pernah terlupakan. Masa ketika ghirohku mempelajari Islam begitu tinggi. Hingga aku hampir terpleset pada sebuah aliran sesat tanpa aku ketahui sebelumnya hingga aku mulai dibukakan mata. Saat itu juga adalah masa ketika aku mulai memerhatikan cara berpakaianku hingga menyadari kalau selama ini aku telah salah mengartikan hijab dan mulai merapikannya. Di sini, terlalu banyak yang terjadi hingga selalu kurindukan...
Ya Allah cinta yang membawaku ada di sini...
Kecintaanku kepada-Mu-lah yang membawaku kembali.
Cinta juga yang membawa hati dan perasaanku untuk ada di sini.
Jauh dari tempat baruku. Jauh dari segala aktivitasku yang berbau dunia.
Cintaku kepada keberlangsungan dakwah yang mengajakku untuk ada di sini...
Mudahkanlah urusanku untuk meniti lagi jalan menuju cinta kepada-Mu. Amiin
Http://akunovi.multiply.com/
0 komentar:
Posting Komentar