Teruntuk bidadari dengan alis dari garis cahaya..
aku telah banyak membaca mengenai surga dan kenikmatan didalamnya yang kekal dan abadi.
Sungguh saat ini aku sedang membidik perasaanku ke arah kenikmatan surga.
Aku begitu tertegun kala mengetahui sifat-sifatmu yang Allah kabarkan dalam Al-qur’an maupun hadist-hadist beserta penjelasan shohih dari para ulama salaf.
Kukabarkan padamu dengan penuh harapan bahwa aku sungguh merindukanmu.
Tentulah percikan tulisan melalui penaku ini belum dan tak akan mampu menumpahkan segala kerinduan yang ada.
Aku berharap kelak kita akan bertemu pandang kala berjumpa di mata air salsabil.
Akan kuajak engkau menyusuri sungai bariqh (sungai para syuhada) yang dekat dengan pintu surga. Engkau pasti tau bahwa riak airnya begitu menggoda hati untuk meneguknya..
Ingin kuajak engkau bercanda sambil bermain di pelataran taman2 surga sembari mendengarkan merdunya nyanyian burung-burung yang bersimponi ala mereka. Mereka merumput dibawah Arsy Allah dan minum dari mata air tasnim yang sangat murni dan merupakan minuman terbaik bagi penduduk surga.
Sungguh pemandangan yang menakjubkan, bukan??
Bagaimana tidak, taman tempat kita bermain begitu mengagumkan pandangan dan menyejukkan jiwa. Tanahnya adalah kesturi dan za’faran yang begitu lembut bagai tepung terigu yang amat halus saat disentuh.
Namun saat ini kita ditakdirkan belum berjumpa. Aku tak akan sedih dan gundah. Aku kan selalu tersenyum dengan senyum yang memekarkan sungging penuh rindu. Aku hanya bisa mengobati rinduku dengan menuntut ilmu syar’i agar mampu merentas jalan menuju negerimu, yaitu jalan istiqomah yang telah didahului para salaf..
Semoga Allah menganugerahkanku syahid dalam keadaan menuntut ilmu.. tunggu aku dalam tenda mutiara jingga di dekat mata air salsabila.
Salam rindu dari pangeran yang kau tunggu.....
[http://mencintaisederhana.blogspot.com/2012/01/sepucuk-surat-rindu-teruntuk-bidadari.html#more]
0 komentar:
Posting Komentar